Kamis, 28 Mei 2009

Ponpes ITTAQU to jiwa - jiwa yg tenang

perjalanan hidupku hampir 80% ditempa di yayasan ITTAQU - Surabaya. yang membuatku berbagga sampai saat ini adalah betapa hebat sebuah yayasan yang mampu mendidik serta mengarahkan personality mengatur balance dunia dan alam setelahnya....beliau yang selalu saya hormati dan sebagai orang tua waliku yg sudah seperti orang tua kami sendiri, KH.Abdul Qohar Muzakkir merupakan sosok ulama yg sederhana. tidak pernah beliau mengeluh akan kondisi yg dihadapi oleh keluarga besar Ittaqu dan Bani Ya'qub...selalu yg keluar dari fatwanya adalah "Alloh yang mengatur semua-Nya". beliau tidak pernah mau diekspos oleh khalayak ramai. waktu presiden RI waktu itu (Megawati Soekarno Putri) berkunjung ke pesantren dan panti asuhan yg diasuhnya tersebut, ada beberapa pejabat bertanya " dimana kamar pak kyai tidur? kalau ndak salah yg bertanya Taufiq Kemas, maka kami tunjukan dimana ruangan bapak (sebutan un KH.A.Q Muzakkir) biasanya istirahat...dengan sedikit raut wajah tak percaya pak Taufik K, bertanya ulang...pak kyai istirahatnya disini "tanya penuh ketidakyakinan suami presiden itu, karena ruangan yg berukuran sempit serta perabotan yg jauh di atas layak bagi ukuran seorang pemimpin itulah membuat pak Taufiq bertanya...... benar pak, memang ini tempat biasa yg digunakan Bapak Kyai...kesederhanaan Bapak Kyai kami yg rela menerima pemberian dari ALLOH SWT (istilahnya Qona'ah) tanpa banyak berkeluh mengispirasi kami semua yg diasuhnya.
sebagai seorang ulama besar dengan jiwa besar pula, beliau dengan keikhlasan membimbing kami pada paradigma hidup sederhana dan cukup.....(cukup Alloh yg jadi teman Curhat-Nya). ada sebuah metode yg beliau gunakan apabila bermaksud mengajarkan sesuatu hal kepada kami, salah satunya...beliau akan selalu bertanya (konfirmasi) terlebih dahulu kepada kami (baik anak kecil at dewasa) dengan bahasa yg sesuai umur yg ditanya..."lagi ada kerjaan tidak?...bila jwban ada, maka beliau pun menunggu sampai yg tanya beres tugasnya...
kami selalu diingatkan untuk diusahakan jangan pernah meninggalkan membaca 'LAKOTJA" setelah setiap sholat....saya secara pribadi berterima kasih pada Bapak (KH.Abdul Qohar Muzakkir) dan Ibu Siti Rahayu Muzakkir yg dengan sepenuh jiwa membesarkan kami, kami putra - putri mu yang belum bisa membalas semua keikhlasan beliau - beliau. kami selalu ingat pesan beliau jadilah orang yg memberi manfaat pada orang lain...maka hanya dengan jalan itulah kita akan bisa menjadi "HAMBA dgn JIWA -JIWA yang TENANG" -------- "jangan berharap akan jasa dan pujian dari orang lain tatkala kita memberi"
bila ada waktu silahkan bersilaturrahmi ke Ponpes Ittaqu di Menanggal 4 gg. moris no 7. Gayungan - Surabaya - Jatim...pengasuh KH.Abdul Qohar Muzakkir.

Tidak ada komentar: